Perceraian memiliki arti sebagai berakhirnya sebuah hubungan dari pasangan yang sudah menikah atau berumah tangga. Ketika suami sekaligus istri sudah tidak bisa melanjutkan hubungan tersebut karena suatu permasalahan, dan masalah tersebut sudah tidak dapat mereka temukan solusinya. Dengan demikian memutuskan untuk berpisah menjadi jalan akhir yang bisa mereka tempuh.
Proses Perceraian Jika Salah Satu Pihak Menolak
Proses cerai adalah sebuah situasi yang melibatkan dua belah pihak pasangan, suami dan istri. Namun, banyak juga kasus dimana seseorang ingin cerai sedangkan pasangannya menolak. Berdasar hukum di Indonesia, cerai bisa terlaksana meskipun satu pihak tidak menyetujuinya.
Berikut ini beberapa tahapan untuk menangani proses cerai tersebut.
Memiliki Alasan Cerai yang Tepat dan Bisa Diterima Pengadilan
Pelaksanaan cerai tanpa persetujuan salah satu pihak bisa berjalan apabila memenuhi beberapa alasan yang tepat. Beberapa alasan tersebut seperti karena salah satu pihak kedapatan melakukan zina.
Alasan berikutnya karena salah satu pihak merupakan pemabuk, pecandu, dan penjudi. Kemudian, gugatan juga bisa pengadilan proses apabila salah satu pasangan meninggalkan tanpa alasan selama 2 tahun berturut-turut.
Salah satu dari pasangan menjalani hukuman pidana 5 tahun lebih juga bisa menjadi alasan untuk proses cerai. Alasan lainnya yaitu pasangan cacat fisik, sering berselisih paham, dan yang terakhir pasangan pindah agama.
Solusi dan Proses Ketika Salah Satu Pasangan Menolak Cerai
Apabila terdapat salah satu alasan tepat diatas, seseorang tetap dapat menggugat cerai meskipun pasangannya menolak. Langkah pertama tetap ajukan semua berkas gugatan kepada pengadilan. Di tahap ini pasangan wajib berdiskusi dengan pengadilan secara detail.
Kedua, sampaikan kronologi dan alasan secara jelas. Pernyataan ini sebaiknya ditulis secara detail supaya dewan hakim dapat memahami situasi secara lengkap. Selain itu, kronologi dan pernyataan ini akan menjadi pertimbanan di proses sidang nantinya.
Langkah ketiga adalah menyiapkan barang bukti pendukung gugatan. Selain menuliskan alasan yang tepat, seorang pemohon juga perlu menyertakan bukti untuk menguatkan gugatan tersebut. Hal penting berikutnya adalah menghadirkan saksi untuk mendukung pernyataan gugatan dari pemohon. Saksi bisa berasal dari pihak tetangga atau kerabat.
Apabila perlu, pemohon juga bisa menggunakan jasa advokat atau pengacara. Sebab, kadang proses bisa jadi lebih rumit dan seseorang tidak bisa mengatasinya sendiri. Pengacara bisa menjadi solusi untuk hal-hal yang rumit tersebut.
Itulah beberapa alasan tepat dan proses pengajuan gugatan perceraian apabila salah satu pihak tidak setuju. Sistematika proses tersebut sebaiknya pemohon lakukan secara bertahap. Sehingga pengadilan dapat menerima dan memprosesnya secara hukum yang berlaku.